Pondok pesantren harus terus membuka diri dengan dunia luar.
Disamping mendapatkan masukan, pada saat yang sama juga dapat
memperkenalkan diri dan potensinya kepada dunia luar. Kesempatan untuk
berinteraksi tersebut telah terbuka lebar. Apalagi banyak negara yang
ingin memperkanalkan diri, termasuk negara Prancis.
Hari ini (4/4) di kampus Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum
(UNIPDU) Jombang diselenggarakan open hause Lesehan Prancis. Acara ini
menghadirkan sejumlah siswa dan siswi dari seluruh sekolah SMA, MA serta
mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Jombang. “Kita berharap semua
kalangan dapat memiliki gambaran yang utuh seputar potensi Prancis,”
kata dr Afifa Syamsun Zulfikar, Direktur Pusat Studi Bahasa (PSB) Unipdu
kepada NU Jombang Online.
Baca Juga: Kuliner nasi kikil Di Jombang
Alumnus Master of Science Program Ledership and Management in
Education dari University Kingdom ini menandaskan bahwa selama ini
banyak pihak yang memiliki persepsi kurang memadai bagi studi di luar
negeri. “Yang mengemuka adalah ketakutan dan image negatif, mulai dari
biaya yang tidak terjangkau hingga kekhawatiran akan terancamnya aqidah
atau keyakinan,” kata Ibu Afifa, sapaan akrabnya.
Padahal anggapan seperti itu tidak semuanya benar. Lewat open house
ini para siswa dan mahasiswa mendapatkan penjelasan secara detail dan
mendalam berbagai hal tentang Prancis.
Pada kegiatan ini disediakan berbagai hal tentang pernak-pernik
bernuasa Prancis. Ada demo masak Prancis, mencicipi masakan, kelas
perkenalan bahasa, pengenalan bahasa dan budaya, quis pengetahuan umum,
pemutaran film hingga kunjungan ke lesehan Prancis. “Semuanya serba
Prancis,” katanya.
Bahkan di kesempatan ini ada juga kesempatan bea siswa untuk bekerja
dan belajar bahasa Prancis. “Semuanya bisa didapatkan secara gratis,”
katanya sedikit berpromosi.
Lesehan Prancis di Unipdu yang juga berada di area Pondok Pesantren
Darul Ulum Peterongan Jombang ini telah berdiri dan dibuka secara umum
pada 28 Januari lalu. Dan dalam perjalanannya, lembaga ini telah
memberikan banyak kemudahan dan informasi kepada sejumlah kalangan yang
ingin mendapatkan gambaran Prancis secara utuh.
“Ini kesempatan yang sayang kalau tidak dioptimalkan,” kata istri dari
dr H Zulfikar As’ad, salah seorang pengasuh di pesantren ini. “Semoga
akan kian banyak para pelajar dan mahasiswa yang bisa memanfaatkan
kesempatan ini,” katanya penuh harap.
Sumber : Jombang