Awalnya, antrean itu berjalan cukup tertib. Namun suasana yang cukup panas, membuat mereka tidak sabar. Sudah begitu, emosi para pengantre itu juga lebih cepat tersulut. Seorang nenek renta nyaris saja pingsan ketika para pengantre itu terlibat saling dorong.
Keributan ini terjadi saat sejumlah warga miskin penerima BLSM mencoba menerobos pintu masuk Kantor Pos Ngoro. Situasai sedikit mereda, ketika petugas TNI dan Polri yang melakukan pengamanan turun langsung di tengah antrean untuk mengatur warga.
Ribuan warga miskin ini datang dari enam desa di Kecamatan Ngoro. Mereka rela antre selama berjam-jam sejak pagi demi mendapatkan uang sebesar Rp 300 ribu sebagai kompensasi kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak).
"Saya sudah antre empat jam. Namun sejak tadi belum juga dipanggil. Meski kepanasan tidak masalah yang penting mendapatkan uang Rp 300 ribu," kata Suparti salah satu warga sembari menyeka keringat yang mengucur dari keningnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data di PT Pos Jombang, penerima BLSM sebanyak 102.005 warga miskin. Jumlah itu dipastikan jauh dari kurang, karena data di Pemkab Jombang, jumlah warga miskin mencapai 169 ribu lebih.
Sumber: BeritaJatim
