Bukan itu saja, harga sayur-mayur dan bumbu dapur mengalami juga lonjakan hingga hampir 150 persen. Untuk sayur-mayur dan bumbu dapur perubahan dan kenaikan harga terjadi setiap hari antara Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu.
Jika pada dua minggu lalu harga cabai sebesar Rp 25 ribu per kilogram, pada Minggu ini harganya naik drastis hingga mencapai Rp 60 ribu perkilogram. "Harga tersebut merupakan harga yang berlaku di pasaran pada saat ini. Di eceran sekarang harganya Rp 60 ribu perkilonya," ujar Latifah, pedagang sayur di Pasar Pon Jombang, Rabu (3/7/2013).
Hal senada juga dikatakan Khoirul, pengepul sayur mayur di Pasar Pon. Dia tidak mengungkap berapa harga yang dipatok kepada para pengecer untuk membeli cabai darinya. Namun, harga yang dia minta kepada pedagang yang membeli cabai darinya mengalami kenaikan antara 90 hingga 100 persen. Kenaikan itu berawal dari keterbasan stok cabai yang berkurang dari petani akibat serangan hama 'patek'.
Dia menduga, faktor lain dari naiknya harga cabe di pasaran yang lebih dari 100 persen adalah kalkulasi pedagang eceran akibat dari naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). "Mungkin mereka punya kalkulasi tersendiri karena BBM naik, saya sendiri juga ada hitungan tambahan karena biaya kirim juga bertambah," ujar Khoirul.
Konsumen di pasar Pon Jombang, Sunarti mengeluhkan naiknya harga cabai yang diatas kewajaran. Jika 2 minggu lalu dia bisa membeli cabai dengan harga Rp 25 ribu perkilogram, namun kini dia harus merogoh kocek hingga Rp 60 ribu. "Kanaikan ini cukup memberatkan. Oleh karena itu kami berharap pemerintah melakukan tindakan agar harga stabil," ujar Sunarti.
Sumber: BeritaJatim
