Kebakaran itu diketahui oleh warga ketika asap sudah mengepul pada bagian atap gudang milik Sucipto. Sedangkan di dalam gudang, api sudah menjilat-jilat seisi ruangan. Mengatahui hal itu, baik Sucipto maupun warga sekitar langsung panik. Mereka kemudian melakukan pemadaman secara manual. Yakni menggunakan ember dan peralatan sederhana lainnya.
Namun kuatnya hembusan angin membuat si jago merah cepat berkobar. Sudah begitu, di dalam gudang tersebut juga tersimpan barang-barang yang mudah terbakar seperti karung dan gabah. Karena kuwalahan, warga lainnya akhirnya menghubungi petugas PMK (Pemadam Kebakaran). Dalam waktu yang relatif singkat, tiga unit mobil PMK sudah meraung-raung di sekitar lokasi.
Petugas kemudian berjibaku untuk menjinakkan si jago merah yang sedang mengamuk. Selang dua jam setelahnya, api yang melahap seisi gudang itu berhasil dipadamkan. "Saya baru mengetahui adanya kebakaran sekitar pukul 20.00 WIB. Di dalam gudang itu ada 10 ton beras dan juga 20 ton gabah. Penyebabnya belum tahu, yang pasti kerugian saya puluhan juta," ujar Sucipto panik.
Sumber: BeritaJatim
