PBNU Sesalkan Pengusiran Pengikut Syiah Sampang
Written By Anonim on Senin, 24 Juni 2013 | 04.09
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqiel Sirodj menyesalkan pengusiran warga Syiah Sampang dari tempat tinggal mereka. Pasalnya, para pengikut Syiah itu harus meninggalkan rumah dan menghuni tempat penampungan hanya karena pengaruh dari oknum-oknum tertentu.
"Di Madura, khususya Sampang, banyak warga Nahdlatul Ulama. Padahal NU tidak pernah mengajarkan tindakan yang merugikan orang lain. Jadi kami sangat menyesalkan pengusiran itu," kata Said usai pembukaan Jambore Perwimanas (Perkemahan Wirakarya Ma'arif NU Nasional) di bumi perkemahan Ponpes Babussalam, Kalibening, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Senin (24/6/2013).
Said berpandangan, selama ini NU selalu mengajarkan prinsip-prinsip tasamuh dan tidak ada ajaran usir-mengusir. Bahkan, di wilayah Sampang iklim toleransi cukup terjaga. Hal itu bisa dilihat dari berdirinya 20 gereja. Masyarakat adem-ayem dan saling menghargai.
"Kami khawatir pengusiran paksa warga Syiah ini menjadi citra negatif bagi warga di Indonesia terutama muslim. Terlebih lagi, jika sampai permasalahan itu menggelinding sampai di luar negeri. Ini tentunya akan menjadi citra yang sangat buruk," katanya menambahkan.
Ia juga mengatakan bahwa Pemerintah tidak berwibawa menghadapi kasus tersebut. Padahal, lanjut Said, kondisi itu secara tidak langsung telah mencoreng wajah NKRI. "Jadi kami meminta, warga Syiah diperlakukan dengan lebih manusiawi. Terlebih, relokasi itu dilakukan tidak permanen dan hanya bersifat sementara," ungkapnya.
Seperti diketahui, sebanyak 162 warga Syiah direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo setelah sebelumnya mereka tinggal di Gelanggang Olah Raga (GOR) Sampang pada awal pekan lalu.
Sumber: Berita Jatim