Massa pendukung pasangan calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup) Kabupaten Jombang mengkritik cara kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat menggelar acara debat publik kandidat kepala daerah, Sabtu (01/06/2013) siang.
Saat para calon berdebat di dalam Ballroom hotel Yusro Jombang, massa pendukung 3 pasangan calon melakukan saweran.
aksi tersebut merupakan kritik atas kinerja KPU Jombang yang tidak menyediakan fasilitas diluar ruangan acara debat publik seperti sound system dan layar monitor.
Massa kecewa. Sebab meski acara bertajuk debat publik tetapi kegiatan itu hanya bisa dinikmati kalangan terbatas.
KPU sendiri menyediakan kursi terbatas untuk mengikuti acara debat publik, dimana dari masing-masing pasangan hanya 25 orang yang diizinkan masuk.
Ratusan massa pendukung tiga pasangan cabup-cawabup Jombang yang berada diluar ruangan mencoba merangksek masuk, namun terhalang petugas keamanan.
Di pintu masuk, massa berteriak dan berseru meminta KPU bertanggung jawab karena membiarkan massa di luar ruang acara tidak tahu apapun yang situasi debat publik.
Massa akhirnya meluapkan kekecewaannya dengan melakukan aksi saweran sebagai kritik atas kerja KPU. Hasil saweran dari tiga pendukung pasangan cabup-cawabup terkumpul uang sebanyak Rp 200 ribu. “Uang ini untuk beli kabel, supaya KPU bisa pasang TV di luar,” ujar Jaswadi, salah seorang pendukung cabup-cawabup yang hadir dengan nada kesal.
Aksi massa akhirnya direspon penyelenggara dengan memasang sebuah layar monitor di luar ruangan acara. Adanya layar monitor pun meredakan emosi massa yang terlihat rukun meski berbeda pasangan yang didukung.
Ketua KPU Jombang, Makhwal Huda mengatakan, situasi itu terjadi karena persoalan teknis. Pihaknya membantah ketidaksiapan KPU dalam mempersiapkan acara debat publik bagi kandidat kepala daerah Jombang.
Sementara itu, tiga pasangan cabup-cawabup, yakni pasangan nomor urut 1 Munir Al Fanani-Wiwik Nuriati (Mukti), pasangan nomor 2 Widjono Soeparno-Sumrambah (Wira), serta pasangan nomor urut 3 Nyono-Munjidah yang akan bertarung pada 5 Juni besok, mengikuti debat dengan beragam pertanyaan dari 3 panelis.
Adu konsep dan visi untuk membangun Jombang berlangsung gayeng. Pertanyaan-pertanyaan tajam dari panelis yang terdiri dari Prof. DR. Zainuddin Maliki (Dewan Pendidikan Jawa Timur), Prof. Achmad Erani Yustika (Guru besar Ekonomi Universitas Brawijaya Malang), serta Prof. DR H Abd. A’la (Guru besar IAIN Sunan ampel Surabaya) membuat para cabup-cawabup harus berfikir keras sebelum melontarkan jawaban.
Sumber : lensaindonesia*com
