Headlines News :
Home » , » Demi Anak Yatim Manfaatkan Kotoran Sapi

Demi Anak Yatim Manfaatkan Kotoran Sapi

Written By Anonim on Rabu, 01 Mei 2013 | 15.42

 Bagi kebanyakan orang, kotoran sapi hanya bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos. Namun di tangan Miftahul Hinan (42), benda menjijikkan itu bisa menjadi sumber energi. Yakni menghasilkan biogas atau gas alami yang notabene sebagai bahan bakar memasak.

Miftahul Hinan merupakan pengasuh Panti Asuhan Al Hasan di Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Jombang. "Sejak tahun 2007, untuk memenuhi kebutuhan memasak bagi puluhan penghuni panti asuhan, saya memanfaatkan kotoran sapi yang diolah sebagai gas alami untuk bahan bakar memasak,"
 Hinan mengakui, metode itu mampu mengirit pengeluaran panti asuhan antara Rp 2 hingga Rp 3 juta per bulan. Ia sendiri mengaku mendapatkan ide cerdas itu dari seorang temannya. Hinan kemudian menndaklanjutinya dengan membuat septic tank mirip sumur kedalaman 5 meter. Sumur resapan itu, lanjut Hinan, mampu menampung 60.000 liter air/kotoran cair yang sekaligus menjadi ruang hampa udara penghasil gas alami.


Dengan detail Hinan menjelaskan, dari septic tank itu disiapkan pipa untuk menyalurkan gas alami (bio gas) tersebut ke media untuk memasak atau media pembangkit tenaga listrik. Hal Ini berfungsi sebagai ruang hampa udara. Nah, dari situlah muncul gas alami yang bisa disalurkan menjadi energi yang disalurkan lewat pipa.
Dari ruang kedap udara, lanjut Hinan, terkumpul biogas yang muncul dari proses fermentasi kotoran. Unsur utama dalam biogas itu meliputi gas metana (CH4) yang mudah terbakar sebanyak 55-75 persen, karbon dioksida (CO2) 25-45 persen, nitrogen (N2) 0,3 persen, hidrogen (H2) 1-5 persen, hidrogen sulfida (H2S) 0-3 persen, serta oksigen (O2) 0,1-0,5 persen.

"Pada tahun 2007, dengan 25 ekor yang saya miliki, biogas yang dihasilkan mampu mengaliri listrik dengan genset khusus. Bisa untuk lampu penerangan, serta kebutuhan memasak selama 24 jam untuk kebutuhan 40 - 45 orang," kata warga Desa Watugaluh ini.

Seiring laju waktu, sapi yang dimiliki oleh Hinan tinggal beberapa  ekor saja. Secara otomatis, gas alami yang dihasilkan dari tungku mirip sumur tersebut juga berkurang. "Namun demikian, biogas tersebut masih mampu untuk memenuhi kebutuhan memasak bagi 60 anak yatim di panti asuhan," pungkasnya.


sumber: Beritajatim
Share this article :
 
Support : Modifikasi Theme |
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013. Berita Sekilas Jombang - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website