sekilasjombang.blogspot.com Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam PMII
(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Jombang menggelar shalat ghaib di
perempatan Kebun Rojo, Selasa (21/5/2013). Hal itu sebagai ungkapan matinya demokrasi setelah 16 tahun reformasi.
Aktivis PMII membentangkan poster dan spanduk tuntukan, kemudian mereka melakukan orasi secara bergantian. Selain itu, mereka juga membawa keranda mayat yang di taruh di tengah jalan. Sejumlah aktivis lainnya, menaburkan bunga di atas keranda tersebut sebagai simbol matinya demokrasi di Indonesia. Setelah berorasi, puluhan aktivis tersebut kemudian melakukan salat ghaib di tengah jalan. Praktis menyebabkan Jl Wahid Hasyim padat merayap.
"Perjalanan panjang 16 tahun reformasi, belum bisa merubah kondisi Indonesia. Justru sebaliknya, demokrasi kita telah mati," kata M Absori, salah satu aktivis, dalam orasinya.
Absori mengakui, sejak reformasi bergulir tahun 1998 berhasil membuat kebebasan pers, pencabutan Dwi Fungsi ABRI, dan pemilu multi partai. Namun seiring bergulirnya waktu, reformasi telah dibajak. Sehingga munculah praktik-praktik korupsi di segala lini. Ditambah lagi, hukum tidak lagi berpihak kepada rakyat kecil. Hukuman untuk maling sandal, lebih berat dari hukuman bagi koruptor.
Aktivis PMII membentangkan poster dan spanduk tuntukan, kemudian mereka melakukan orasi secara bergantian. Selain itu, mereka juga membawa keranda mayat yang di taruh di tengah jalan. Sejumlah aktivis lainnya, menaburkan bunga di atas keranda tersebut sebagai simbol matinya demokrasi di Indonesia. Setelah berorasi, puluhan aktivis tersebut kemudian melakukan salat ghaib di tengah jalan. Praktis menyebabkan Jl Wahid Hasyim padat merayap.
"Perjalanan panjang 16 tahun reformasi, belum bisa merubah kondisi Indonesia. Justru sebaliknya, demokrasi kita telah mati," kata M Absori, salah satu aktivis, dalam orasinya.
Absori mengakui, sejak reformasi bergulir tahun 1998 berhasil membuat kebebasan pers, pencabutan Dwi Fungsi ABRI, dan pemilu multi partai. Namun seiring bergulirnya waktu, reformasi telah dibajak. Sehingga munculah praktik-praktik korupsi di segala lini. Ditambah lagi, hukum tidak lagi berpihak kepada rakyat kecil. Hukuman untuk maling sandal, lebih berat dari hukuman bagi koruptor.
Permasalahan
serupa juga terjadi di sektor HAM (Hak Asasi Manusia). Penyelesaikan
kasus penculikan Munir dan aktivis 1998 hingga saat ini tidak jelas
ujung dan pangkalnya. Pemerintah hanya mampu menangkap teri, sedangkan
dalang kasus tersebut dibiarkan bebas. "Oleh karena itu, kami juga
mendesak kepada pemerintah agar tragedi Mei 1998 segera dituntaskan,"
urainya.
Tidak hanya sampai disitu saja, sektor pendidikan pun tak luput dari noda hitam. Hal itu terbukti dengan carut marutnya pelaksanaan ujian nasional belum lama ini. Di sektor perburuhan juga setali tiga uang, munculnya penyekapan buruh di Tangerang semakin mempertegas bahwa pemerintah telah gagal melindungi hak warganya.
"Pemerintah juga gagal dalam meyelesaikan konflik sosial Ahmadiyah di Jabar, Syiah di Madura, serta penyerangan sejumlah tempat ibadah. Padahal hal tersebut sudah jelas diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 29 tentang kebebasan untuk berkeyakinan. Sekali lagi, meski 16 tahun reformasi, tapi demokrasi justru mati," pungkasnya.
Aksi aktivis PMII ini mendapatkan pengawalan dari polisi. Usai menggelar shalat ghaib di perempatan Kebun Rojo, mahasiswa kemudian melanjutkan aksi ke gedung DPRD Jombang.
Tidak hanya sampai disitu saja, sektor pendidikan pun tak luput dari noda hitam. Hal itu terbukti dengan carut marutnya pelaksanaan ujian nasional belum lama ini. Di sektor perburuhan juga setali tiga uang, munculnya penyekapan buruh di Tangerang semakin mempertegas bahwa pemerintah telah gagal melindungi hak warganya.
"Pemerintah juga gagal dalam meyelesaikan konflik sosial Ahmadiyah di Jabar, Syiah di Madura, serta penyerangan sejumlah tempat ibadah. Padahal hal tersebut sudah jelas diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 29 tentang kebebasan untuk berkeyakinan. Sekali lagi, meski 16 tahun reformasi, tapi demokrasi justru mati," pungkasnya.
Aksi aktivis PMII ini mendapatkan pengawalan dari polisi. Usai menggelar shalat ghaib di perempatan Kebun Rojo, mahasiswa kemudian melanjutkan aksi ke gedung DPRD Jombang.
Sumber : beritajatim