Sulitnya penyelesaian pengerjaan proyek fly over sebagaimana rencana proyek diungkapkan Sutrimo, kepala bagian lapangan PT Waskita, selaku kontraktor pelaksana proyek Fly Over. “Sebenarnya kami tinggal membutuhkan waktu 1 bulan untuk penyelesaian. Tapi saat ini kami masih terkendala izin dari PT KAI,” ujar dia.
Izin yang dimaksud dari PT KAI, adalah izin memasang steelbox girder untuk menyambung dua sisi jalan yang meloncati rel kereta api. “Sebenarnya kalau sudah ada izin dari PT KAI, hari ini juga bisa kita pasang dan proyek bisa selesai sesuai jadwal,” bebernya.
“Target kami sebenarnya pada H-10 lebaran jembatan layang sudah siap digunakan, tapi karena kendala itu, kami tidak yakin bisa selesai,” sambung Sutrimo berdalih. Sutrimo menuturkan, sekarang ini sebenarnya dia sudah bisa memasang steelbox girder untuk menyambung dua sisi jembatan yang meloncati rel KA. Namun untuk pemasangan itu pihaknya butuh izin dari PT KAI.
“Izin itulah yang sampai sekarang belum kita peroleh,” kilah Sutrimo. Padahal, pemasangan menurutnya bisa dilakukan saat jam-jam sepi lewatnya KA. “Jam 22.00 sampai 04.00 WIB tidak ada KA lewat. Pada jam-jam itu kami biasanya memasang beton-beton besar. Tapi kali ini begitu mau memasang ‘steelbox girder’, kami diharuskan dapat izin dulu,” bebernya.
Izin itu pun, katanya, tidak gratis. “Kami diharuskan bayar Rp 1 juta untuk setiap 60 detik. Untuk nyambung diperkiraan butuh 180 menit, sehingga kami harus bayar Rp 180 juta. Kami keberatan karena tak ada anggarannya,” paparnya. surabaya.tribunnews.com
Potensi bakal molornya pengerjaan fly over disikapi oleh Dinas Perhubungan, Dinas PU serta Satlantas Polres Jombang, yang kemarin berunding mempelajari situasi terburuk jika fly over gagal selesai sesuai jadwal. Kini tim ini sedang menyusun rekayasa jalan saat lebaran tengah disusun untuk mengantisipasi potensi kemacetan.
Pengawas lapangan PU Jawa Timur, M Akson, yang kemarin turut hadir menyatakan pihaknya tetap berupaya mengawal agar penyelesaian proyek sesuai jadwal. Dia mengaku pihaknya terus mengupayakan agar jalan layang sudah dapat digunakan saat arus mudik lebaran.
Upaya prosedural tetap dilakukan, termasuk mendorong PT KAI segera menerbitkan izin pemasangan steelbox girder yang diajukan PT Waskita. “Sejauh ini kita tetap mengupayakan berbagai langkah prosedural agar proyek selesai sesuai jadwal,” jelasnya.
Sekedar diketahui, fly over ini dibangun diatas perlintasan kereta api yang melintas di jalan Raya Peterongan, Jombang. Pembangunan jalan itu dimaksudkan memecah kepadatan kendaraan guna mengurangi kemacetan jalan yang menghubungkan sejumlah daerah dari dan ke arah Surabaya
sumber : lensaindonesia / surabaya.tribunnews